Senin, 26 Oktober 2009

Dasyatnya Efek Hipnotis

viva news-Sejak dahulu hipnotis memang fenomenal dan mengundang perhatian dan rasa penasaran orang. Apa dan bagaimana cara mempraktikkan hipnotis, Willy Wong dan Andi Hakim coba membongkar rahasia hipnosis dalam bukunya Dahsyatnya Hipnotis terbitan Visimedia.

Berikut hasil mewawancara dengan Willy Wong, seorang praktisi hipnotis bersertifikat. Ia akan menjelaskan aneka fenomena hipnotis dalam tangkapan orang awam dan bagaimana hipnotis bisa memotivasi orang dan membuat orang berprestasi di segala bidang.

1.Mengapa orang yang terhipnotis terlihat nampak seperti orang bodoh?

Sebenarnya bukan terlihat bodoh, namun menurut pendapat saya beberapa jawaban sebagai berikut:

Jika diasumsikan berdasarkan apa yang dilihat di layar televisi atau dalam materi Video CD kami, subjek (orang yang dihipnotis) adalah orang-orang pilihan yang sugestif, bahkan beberapa di antaranya pernah dihipnotis sebelumnya, sehingga lebih cenderung berekspresi diam daripada menunjukkan ketidakwajaran.

Jika subjek tersebut memang belum pernah dihipnotis sebelumnya,

Pertama, karena sang subjek merasa bingung kondisi tidak masuk akal yang pertama kali dialaminya (namun ini tidak berbahaya, asal diperlakukan dengan santun dan penuh kehati-hatian)

Kedua, dilihat dari sudut pandang penonton, akan menjadi sebuah kejadian yang menggelikan dan terkesan bodoh saat subjek melakukan sesuatu yang tidak masuk akal, sehinggga menjadi sebuah persepsi bahwa subjek tersebut "terlihat bodoh".

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah subjek tersebut merupakan orang-orang bersugestivitas baik yang mempunyai kemampuan untuk memusatkan perhatiannya (fokus) pada satu hal saja, dimana realita sudah tidak dibedakan lagi dengan imajinasi.

2. Orang yang sering melamun betulkah lebih mudah dihipnotis?

Tidak ada korelasinya secara langsung, namun bisa dikatakan bahwa orang yang melamun berada dalam kondisi hipnotis. Sehingga orang yang sering melamun terbiasa berada dalam kondisi hipnosis, namun untuk dikategorikan sebagai "mudah" atau bersugestivitas baik, masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

Untuk membuktikan apakah orang tersebut termasuk bersugestivitas baik, satu-satunya cara adalah keharusan untuk melakukan "tes sugestivitas" terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar